Analisis Tingkat Stres Pada Pasien Hemodialisa Di Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau Di Masa Pandemi Covid-19
Artikel Ilmiah
Published 2020
Ns. Dendy Kharisna, S.kep
KARYA ILMIAH
Progresifitas penyakit gagal ginjal berdampak pada memburuknya kondisi pasien dengan
munculnya berbagai komplikasi. Akibatnya pasien harus diberikan berbagai terapi
pengobatan, salah satunya hemodialisa demi mempertahankan hidupnya. Hemodialisa (HD)
selain membantu mengatasi keluhan pasien, juga dapat memberikan efek negatif bagi fisik
maupun psikologis pasien. Selain itu, merebaknya kasus covid-19 dapat mempengaruhi
pasien yang harus tetap melakukan HD sesuai jadwal. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk menganalisis tingkat stres pada pasien yang menjalani hemodialisa di RSUD Arifin
Achmad Propinsi Riau selama pandemi covid-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan
deskriptif kuantitatif dengan desain cross-sectional. Sampel penelitian berjumlah 47 pasien
yang menjalani HD diambil secara accidental sampling. Instrumen yang digunakan adalah
kuesioner Depression Anxiety Stres Scale 42 (DASS) dengan berfokus pada dimensi stres.
Analisis univariat yang digunakan dalam penelitian ini adalah distribusi frekuensi. Hasil
penelitian didapatkan sebagian besar responden laki-laki sebanyak 29 orang (61,7%),
berusia >45 tahun sebanyak 33 orang (70,2%), dan menjalani HD >6 bulan sebanyak 29
orang (61,7%). Responden paling banyak melakukan HD 2 kali dalam seminggu sejumlah
27 orang (57,4%) dengan durasi HD >4 jam sebanyak 25 orang (53,2%). Hasil analisis juga
menunjukkan sebagian besar responden mengalami stres sangat berat sebanyak 27 orang
(57,5%). Berdasarkan hasil ini, direkomendasikan kepada petugas HD untuk dapat
mengedukasi pasien dan memberdayakan peer group guna untuk mengontrol atau
mengurangi tingkat stres pasien.
Kata Kunci: hemodialisa, pasien, tingkat stress