ABSTRAK

Alat Pelindung Diri (APD) adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja. Penggunaan APD dipengaruhi oleh faktor predisposisi (predisposing factor) mencakup pengetahuan dan sikap, faktor penguat (reinforcing factor) meliputi pengawasan. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak PTPN V Tandun diketahui bahwa di Afdeling IV Tandun terjadi kecelakaan kerja pada bulan januari 2018 terdapat 1 pekerja terkena duri sawit pada saat proses memanen buah kelapa sawit. Hal ini terjadi karena pekerja tidak menggunakan Alat Pelindung Diri saat bekerja. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode analitik menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada 23 – 26 Juli 2018 di Afdeling IV PTPN V Tandun kepada pemanen buah kelapa sawit dengan sempel 36 orang. Alat ukur penelitian adalah kuesioner. Selanjutnya dianalisis univariat dan bivariat menggunakan uji chi square. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa mayoritas 19 (52,8%) responden kurang lengkap dalam penggunaan APD, 28 (77,8%) responden mempunyai pengetahuan tinggi, 20 (55,6%) responden dengan sikap negatife dalam menggunakan APD, 19 (52,8%) responden menyatakan bahwa pengawasan terhadap penggunaan APD tidak baik, dan berdasarkan analisis bivariate dengan uji chi square didapatkan tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan penggunaan APD (? value = 0,695), dan terdapat hubungan antara sikap dan pengawasan dengan penggunaan APD (? value = 0,048 dan ? value = 0,003 ). Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya hubungan antara penggunaan APD dengan sikap dan pengawasan dan tidak ada hubungan antara penggunaan APD dengan pengetahuan. Diharapkan kepada perusahaan dapat dapat lebih mempromosikan dan memberikan pelatihan kepada pekerja dalam penggunaan alat pelindung diri (APD).

Kata Kunci : Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), Pengetahuan, Sikap, Pengawasan. Daftar Pustaka : 29 Referensi