Faktor-faktor Yang Memicu Agresifitas Pasien Gangguan Jiwa Yang Dirawat Di Ruang Sebayang Dan Kampar Di Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau
Skripsi
Published 2016
Darmi Novi Yanti
ABSTRAK
Agresivitas meruapakan suatu perilaku yang sering terjadi termasuk pada
kalangan pasien rumah sakit jiwa. Perilaku agresifitias dapat dilihat dari adanya
pasien yang menggangu pasien lain baik secara fisik ataupun verbal. Perilaku
agresifitias pada pasien gangguan jiwa dapat mempengaruhi fungsi dalam
kehidupan sehari-hari pasien. Oleh karena itu perilaku agresif tidak hanya
merugikan pasien sendiri, tetapi juga perawat dan petugas lainnya. Terdapat
banyak faktor yang dapat menyebabkan perilaku agrasif pada pasien gangguan
jiwa. Di Ruang Sebayang Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru pernah terjadi
beberapa kali pasien yang mengalami agresivitas tinggi. Berdasarkan data yang
dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP) Rumah Sakit
Jiwa Tampan Provinsi Riau tahun 2014 adalah pasien Halusinasi 60,4%, Perilaku
Kekerasan 68,3%, Waham 1,60%, Isolasi Sosial 15,9%, Harga Diri Rendah
(HDR) 1,16%, Defisit Perawatan Diri (DPD) 4,4%, dan Resiko Bunuh Diri
7,46%.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang memicu
agresifitas pasien gangguan jiwa yang dirawat di Ruang sebayang dan Kampar di
Rumah Sakit Jiwa Tampan pada bulan Januari 2016. Penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif dengan desain penelian mengunakan cross sectional.
Populasi penelitian ini adalah seluruh yang di rawat diruangan tenang yaitu ruang
Sebayang dan Kampar di Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau yang
berjumlah 65 pasien. Hasil penelitiaan didapatkan bahwa pvalue masing-masing
variabel faktor biologis, faktor lingkungan dan faktor amarah sebesar 0,042,
0,005, dan 0,036 yang berarti faktor biologis, lingkungan dan amarah memiliki
hubungan dengan agresifitas pasien gangguan jiwa yang dirawat di Ruang
Sebayang dan Kampar di Rumah Sakit Jiwa Tampan. Disarankan dari penelitian
agar meningkatkan koordinasi dengan tenaga kesehatan dengan cara
meningkatkan pelayanan terhadap pasien gangguan jiwa terutama dalam hal
pengaruh faktor biologis, lingkungan dan amarah dari pasien terhadap agresivitas
pasien yang di rawat