Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penerapan Standar Prosedur Operasional Obat High Alert Oleh Perawat Di Rumah Sakit Santa Maria Pekanbaru Tahun 2018
Skripsi
Published 2018
Dewi Satriani Damanik
ABSTRAK
Obat-obat high alert adalah obat-obatan yang menyebabkan resiko tinggi ketika
terjadi kesalahan dalam pemberiannya. Penerapan Standar Prosedur Operasional
(SPO) pemberian obat high alert wajib dilaksanakan dengan baik guna menjamin
keselamatan pasien. Angka kejadian yang mempengaruhi keselamatan pasien di
dunia masih sangat tinggi. Di Rumah Sakit Santa Maria Pekanbaru telah terjadi 5
kasus Kejadian Nyaris Celaka (KNC) dari bulan Januari sampai Juni 2017.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui untuk melakukan penelitian dengan
judul faktor-faktor yang mempengaruhi Penerapan Standar Prosedur Operasional
obat high alert di Rumah Sakit Santa Maria Pekanbaru tahun 2018. Penelitian ini
merupakan penelitian Kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat yang memberikan obat high
alert di Rumah Sakit Santa Maria Pekanbaru yaitu perawat klinis II dan III
sebanyak 46 orang perawat. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling.
Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan lembar observasi selanjutnya
diolah dan dianalisis menggunakan uji chi square dengan tingkat kepercayaan 95
?n ? 0,05. Dari hasil penelitian diperoleh Shift kerja merupakan faktor yang
mempengaruhi penerapan SPO obat high alert (p : 0,000), beban kerja merupakan
faktor yang mempengaruhi penerapan SPO obat high alert (p : 0,003), dan
Pengawasan merupakan faktor yang mempengaruhi penerapan SPO obat high
alert ( p : 0,005). Diharapkan kepada pimpinan Rumah Sakit Santa Maria
Pekanbaru untuk meningkatkan pengawasan dalam pemberian obat high alert
serta memberikan reward bagi perawat yang melaksanakan standar prosedur
operasional obat high alert dengan baik serta punishment kepada perawat yang
tidak melaksanakan standar prosedur operasional obat high alert dengan baik.