Detail Karya Ilmiah

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perawat Dalam Membuat Rencana Kegiatan Harian Di Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru

Skripsi

Published 2015

Suci Wahdini Iranda

A. Latar Belakang

Meningkatnya tingkat pendidikan, pengetahuan, dan sosial ekonomi masyarakat, maka tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan juga semakin meningkat. Masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat menuntut dikembangkannya pendekatan dan pelaksanaan asuhan keperawatan yang paripurna (Nursalam, 2008). Tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan harus di respon secara tepat oleh perawat, karena perawat merupakan bagian dari institusi rumah sakit yang memberikan kontribusi besar terhadap pelayanan kesehatan, khususnya pelayanan keperawatan. Tujuan pelayanan keperawatan pada umumnya ditetapkan untuk meningkatkan dan mempertahankan kualitas rumah sakit serta meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap profesi keperawatan (Arwani & Supriyatno, 2006). Perawat sebagai pemberi jasa merupakan ujung tombak pelayanan di rumah sakit, karena perawat berada 24 jam dalam memberikan asuhan keperawatan. Tanggung jawab yang demikian beratnya kadang belum di tunjang oleh sumber daya manusia yang memadai sehingga kinerja perawat menjadi sorotan baik oleh profesi lain maupun pasien atau keluarga (Nursalam, 2008). Permasalahan yang sudah ada sejak dulu melekat pada pelayanan keperawatan, dimana perawat merasakan tugas sehari-harinya sebagai suatu rutinitas semata. Perawat yang dapat melaksanakan asuhan 2 keperawatan sesuai standar asuhan, mempunyai arti yang sangat penting dalam upaya peningkatan mutu pelayanan. Kualitas kerja perawat menentukan mutu pelayanan rumah sakit, sedangkan pendokumentasian merupakan indikator dari mutu pelayanan rumah sakit (Triyanto dkk, 2008). Dalam manajemen, terdapat sistem model praktik keperawatan profesional (MPKP) yang merupakan suatu sistem (struktur, proses dan nilainilai profesional), yang memfasilitasi perawat profesional dalam melaksanakan tugas seperti membuat perencanaan serta mengatur pemberian asuhan keperawatan. Perencanaan merupakan proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tidak akan dapat berjalan dengan seimbang serta dalam menghadapi lingkungan eksternal yang berubahubah (Triyanto dkk, 2008). Perencanaan harian merupakan salah satu bentuk perencanaan kepala ruang, yang merupakan bagian dari perencanaan jangka pendek. Perencanaan harian kepala ruang setidaknya memuat tugas dan tanggung jawab kepala ruang dalam fungsi manajemen kepala ruang (Marquis & Houston, 2012). Perencanaan harian terkait dengan pengkajian, penetapan rencana keperawatan, implementasi dan evaluasi yang dilakukan oleh ketua tim/perawat primer (Sitorus, 2011). Perencanaan yang efektif membutuhkan manager yang mampu membuat tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka 3 panjang dan mampu membuat perubahan yang dibutuhkan demi mencapai tujuan yang diharapkan (Marquis & Houston, 2012). Perencanaan merupakan fungsi managerial yang menyeleksi prioritas, hasil, dan metode untuk memperoleh hasil yang diinginkan (Huber, 2010). Kegiatan perencanaan dalam praktek keperawatan profesional merupakan upaya meningkatkan profesionalisme dalam pelayanan keperawatan, sehingga mutu pelayanan bukan saja dapat dipertahankan, tapi bisa terus meningkat sampai tercapai derajat kepuasan tertinggi bagi penerima jasa pelayanan keperawatan dan pelaksana pelayanan itu sendiri. Meningkatnya kebutuhan masyarakat akan kualitas pelayanan kesehatan maka sangat dibutuhkan perencanaan yang profesional juga guna menunjang pemenuhan kebutuhan pelayanan masyarakat yang semakin meninggkat. Jenis-jenis perencanaan terdiri dari rencana jangka panjang, rencana jangka menengah dan rencana jangka pendek. Perencanaan jangka panjang disebut juga perencanaan strategis yang disusun untuk 3 sampai 10 tahun digunakan untuk mengembangkan pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasien, juga digunakan untuk merevisi pelayanan yang sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan masa kini. Perencanaan jangka menengah dibuat dan berlaku 1 sampai 5 tahun yang akan digunakan dalam perencanaan operasional menguraikan aktivitas, prosedur dan menyusun jadwal waktu pencapaian tujuan, menentukan siapa saja perawat yang bertanggung jawab untuk setiap aktivitas, menetapkan prosedur serta menggambarkan cara menyiapkan orangorang untuk bekerja dan metode evaluasi perawatan pasien. Sedangkan 4 perencanaan jangka pendek dibuat satu jam sampai dengan satu tahun yang akan dilaksanakan oleh perawat kepala ruangan, perawat kepala tim, dan perawat pelaksana yang dibuat sesuai dengan perannya masing-masi. Hirarki dalam perencanaan terdiri dari perumusan visi, misi, filosofi, peraturan, kebijakan, dan prosedur (Marquis & Houston, 2012). Kegiatan perencanaan yang dipakai di ruang MPKP meliputi perumusan visi, misi, filosofi dan kebijakan. Sedangkan untuk jenis perencanaan yang diterapkan adalah perencanaan jangka pendek yang meliputi rencana kegiatan harian, bulanan dan tahunan. Menurut Keliat (2009), terdapat dua faktor yang mempengaruhi perawat dalam membuat rencana kegiatan harian yaitu, faktor internal yang berhubungan dengan kecerdasan, keterampilan, kestabilan emosi, sifat-sifat seseorang, meliputi sikap, sifat-sifat kepribadian, sifat fisik, keinginan atau motivasi, umur, jenis kelamin, pendidikan atau pengetahuan, pengalaman kerja, latar belakang budaya dan variabel-variabel lainnya. Faktor eksternal berasal dari lingkungan, meliputi peraturan ketenagakerjaan, peraturan suatu instansi atau organisasi, kepemimpinan, tindakan rekan kerja, jenjang karir, sistem penghargaan, gaji, penilaian kinerja, tunjangan dan bonus. Di tambah lagi supervisi dan kapasitas pekerjaan atau beban kerja juga dapat mempengaruhi perawat. Supervisi merupakan segala bantuan dari pimpinan/penanggung jawab kepada perawat yang ditujukan untuk perkembangan para perawat atau staf lainnya dalam mencapai tujuannya. 5 Perawat juga akan mendapatkan dorongan positif sehingga mau belajar, secara tidak langsung akan meningkatkan kinerja perawat. Faktorfaktor tersebut merupakan kualitas dan kuantitas dari suatu hasil kerja (output) individu/kelompok dalam suatu aktivitas tertentu yang diakibatkan oleh kemampuan yang diperoleh dari proses belajar serta kegiatan untuk berprestasi (Suryanto, 2009). Menurut Nasution (1994 dalam Riyadi 2011) mengemukakan bahwa seorang pemimpin harus mengembangkan suatu sikap dalam memimpin bawahannya. Suatu sikap kepemimpinan dapat dirumuskan sebagai suatu pola perilaku yang dibentuk untuk diselaraskan dengan kepentingan-kepentingan organisasi dan karyawan untuk dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kepemimpinan merupakan faktor yang berpengaruh signifikan dan positif terhadap kemauan perawat dalam membuat rencana kegiatan harian. Kepemimpinan yang baik maka akan berdampak pada kinerja karyawan yang tinggi. Data yang diperoleh dengan mengobservasi dan wawancara pada pra penelitian di Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru bulan Januari tahun 2015, mengenai pembuatan rencana kegiatan harian oleh perawat ketua tim ruangan, terdapat hanya 8 ketua tim yang membuat rencana kegiatan harian dari 10 ketua tim ruangan yang tersebar di 5 ruangan Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru. Laporan berupa lembaran kertas berkolom khusus rencana kegiatan harian perawat lengkap dengan rencana asuhan keperawatan pasien. Alasan perawat membuat rencana kegiatan adalah selain karena penting dan sudah diwajibkan bagi perawat untuk membuatnya, pekerjaan perawat 6 menjadi lebih tertata, serta memudahkan perawat dalam memberi asuhan keperawatan kepada pasien. Selain itu dapat mempergunakan waktu luang dengan kegiatan bermanfaat lainnya seperti, melihat kembali terapi obat yang telah dipakai dan asuhan keperawatan yang telah tercapai. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis berminat untuk melakukan penelitian dengan judul : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perawat Dalam Membuat Rencana Kegiatan Harian di Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru.

Lihat Abstrak Lihat Bab I Lihat Daftar Pustaka