Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Tindakan Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (dbd) Di Desa Kampar Kecamatan Kampa Kabupaten Kampar
Skripsi
Published 2020
Aprilia Arianti Astari
ABSTRAK
Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF)
merupakan suatu penyakit epidemik akut yang disebabkan oleh virus Dengue
yang ditransmisikan oleh Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus. Rendahnya
pemahaman masyarakat yang masih terbatas mengenai pentingnya pemberantasan
sarang nyamuk (PSN) 3M Plus merupakan salah satu faktor risiko yang
menyebabkan penyakit DBD. Untuk menekan terjadinya KLB DBD, perlu
membudayakan kembali Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tindakan
pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue (DBD). Jenis penelitian
korelasional dengan desain penelitian cross sectional. Penelitian ini dilakukan di
Desa Kampar Kecamatan Kampa Kabupaten Kampar pada bulan Maret 2020.
Sampel dalam penelitian ini sebanyak 92 kepala keluarga yang diambil dengan
teknik Stratified Random Sampling. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian
ini adalah kuesioner. Analisis data yang digunakan adalah uji Chi-Square. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa riwayat penyakit DBD mayoritas responden tidak
memiliki riwayat penyakit DBD sebanyak 84,8%, keterpaparan informasi
mayoritas responden pernah terpapar informasi sebanyak 91,3%, peran kader
Jumantik sebagian besar baik sebanyak 63%, dan tindakan pemberantasan sarang
nyamuk DBD sebagian besar baik yaitu 51,1%. Hasil uji uji Chi-Square diketahui
bahwa ada hubungan riwayat penyakit DBD dengan tindakan pemberantasan
sarang nyamuk demam berdarah dengue (DBD) dengan Pvalue = 0,040. Ada
hubungan keterpaparan informasi dengan tindakan pemberantasan sarang nyamuk
demam berdarah dengue (DBD) dengan Pvalue = 0,029. Ada hubungan peran kader
Jumantik dengan tindakan pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah
dengue (DBD) dengan Pvalue = 0,030. Bagi masyarakat diharapkan agar dapat ikut
serta secara aktif dalam program PSN DBD melalui perubahan sikap dan
peningkatan pengetahuan tentang DBD sehingga kegiatan PSN DBD dapat
dilakukan secara rutin dan berkesinambungan.