Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Diaper Rash (ruam Popok) Pada Bayi Di Ruang Perina Eka Hospital Pekanbaru
Skripsi
Published 2020
Widya Septiwati Usman
ABSTRAK
Beberapa tahun belakangan ini di Indonesia, popok sekali pakai sudah sangat luas digunakan dan mudah didapatkan di masyarakat dengan berbagai tipe dan harga yang terjangkau. Pemakaian popok sekali pakai pada bayi harus lebih hati–hati karena dapat menimbulkan beberapa dampak negatif pada kulit bayi. Pemakaian terus menerus dan terlalu lama akan meningkatkan sensitivitas kulit bayi sehingga dapat menimbulkan iritasi pada kulit. Itu sebabnya kulit bayi lebih sensitif dan mudah terjadi gangguan yang biasa timbul berupa ruam popok atau diaper rash. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui faktor yang berhubungan dengan kejadian diaper rash (ruam popok) pada bayi diruang Perina Eka hospital Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan di RS Eka Hospital Pekanbaru pada bulan September 2019 sampai Februari 2020. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan desain deskriptif koleratif dengan pendekatan cross sectional menggunakan teknik total sample dengan sample dalam penelitian ini adalah 30 bayi. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi. Hasil analisa bivariat menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara berat badan lahir dengan kejadian ruam popok dengan p value =0,854>0.05, tidak ada hubungan antara frekuensi mengganti popok dengan kejadian ruam popok dengan nilai p value =0.233>0.05, tidak ada hubungan antara usia gestasi terhadap kejadian ruam popok dengan nilai p value =0,128>0.05, tidak ada hubungan antara foto terapi terhadap kejadian ruam dengan nilai p value =0,640>0.05, tidak ada hubungan antara kebutuhan cairan tubuh bayi terhadap kejadian ruam popok dengan nilai p value =0,195>0.05.