Detail Karya Ilmiah

Hubungan Faktor Sosial Ekonomi Dengan Kejadian Stunting Di Wilayah Keja Puskesmas Tambang Desa Teluk Kenidai

Skripsi

Published 2021

Wulan Safitri

ABSTRAK

Masa balita merupakan masa kehidupan yang sangat penting dan perlu perhatian yang serius. Masalah yang sering terjadi pada tahap tumbuh kembang anak adalah salah satunya stunting. Stunting didefinisikan sebagai keadaan dimana status gizi pada anak menurut TB/U denganhasil nilai Z Score = <-2 SD, hal ini menunjukan keadaan tubuh yang pendek atau sangat pendek hasil dari gagal pertumbuhan. Angka stunting atau anak tumbuh pendek turun dari 37,2?dasarkan pada tahun 2013 menjadi 30,8% tahun 2018 (KemenKes RI, 2018). Menurut Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) pada 2019, angka ini menurun menjadi 27,7 %. Dinas kesehatan Riau, pada 2019 jumlah penderita stunting di Riau mencapai 16.275 kasus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan faktor sosial ekonomi dengan kejadian stunting diwilayah Kerja Puskesmas Desa Teluk Kenidai. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah 44 orang anak stunting di wilayah kerja puskesmas Desa Teluk Kenidai. Penelitian ini dilakukan pada Juni 2021. Analisa yang digunakan adalah analisa univariat dan analisa bivariat menggunakan uji chi square. Hasil penelitian didapatkan 34 keluarga (77,3%) berada pada sosial ekonomi bawah, dan 32 anak (72,7%) termasuk dalam stunting sangat pendek. Hasil uji hipotesis didapatkan bahwa ada hubungan signifikan antara sosial ekonomi dengan kejadian stunting dengan nilai p-value 0,002 < ? = 0,05. Diharapkan bagi puskesmas agar bisa menjalankan program atau kebijakan yang terkait dengan stunting perlu difokuskan pada usia dibawah dua tahun atau periode windows of oppurtunity agar dapat menekan angka kejadian stunting serta diharapkan bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat lebih mendalam lagi untuk penelitian dan penanganan terkait stunting dan agar dapat mengkaji secara lebih mendalam tentang faktor-faktor risiko stunting seperti asupan gizi, praktik hygiene sanitasi dan penggunaan layanan kesehatan terhadap kejadian stunting.

Lihat Abstrak Lihat Bab I Lihat Daftar Pustaka