Perbandingan Validitas Alat Ukur Nyeri Metode Fprs Dan Flacc Terhadap Nyeri Anak Usia 4-7 Tahun Dengan Menggunakan Standar Baku Cheops
Skripsi
Published 2015
Ryan Pradiva
Abstrak
Secara umum teknik self –report (FPRS) merupakan metode yang paling sering dipakai
dalam penilaian nyeri. Tetapi banyak faktor yang dapat mempengaruhi nyeri pada anak usia
4-7 tahun diantaranya tingkat kecemasan,pengalaman, dan presepsi anak tentang nyeri.
Penilaian nyeri secara observasi dapat menjadi alternative untuk menghindari faktor-faktor
subjektif yang dapat mempengaruhi nyeri tersebut. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk
membandingkan validitas dari skala nyeri antara self-report pain scale and observational pain
scale dari 10 orang anak yang berusia 4-7 tahun yanng mendapat tindakan invansif dengan
standar baku CHEOPSdi Instalansi Gawat Darurat rumah sakit Arifin Ahmad Pekanbaru.
Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional terhadap tes diagnostik. Desain
penelitian ini adalah crosssectional dengan metode consecutive sampling. Tingkat nyeri
diukur dengan menggunakan Faces Nyeri Rating Scale (FPRS) sebagai metode laporan diri
dan skala FLACC sebagai metode pengamatan. Cheops digunakan sebagai standar emas.
Data dianalisis dengan menggunakan validitas bersamaan,analisa univariat, dan analisa
bivariat divaliditas konkuren, FLACC menunjukkan korelasi positif yang lebih baik
dibandingkan dengan FPRS (r = 0,937 : r = 0.838) pada interval kepercayaan 95,6%. FLACC
juga memiliki nilai yang lebih tinggi pada uji anova dan uji t (57,491, 5,021) yang lebih
tinggi dibandingkan dengan FPRS (18,817, 4,338). Hasil penelitian ini dilakukan validitas
statistik yang lebih baik untuk FLACC sebagai skala nyeri pengamatan untuk mengukur nyeri
akut anak usia 4-7 tahun. Studi ini menunjukkan penggunaan FLACC sebagai skala yang
lebih baik dalam penilaian nyeri anak usia 4-7 tahun. Hal ini penting untuk menjadi dasar
jenis skala ukur yang baik dalam melakukan manajemen nyeri pada anak.